Kamis, 04 November 2010
Tips Menjadi Romantis
Kamis, 04 November 2010
0
comments
SENSITIF, itulah perasaan wanita. Dan hal berbau romantis telah menjadi nutrisi "perasaan" sang Dewi ketimbang sang Arjuna. Lalu, apa arti romantisme bagi seorang lelaki? Ada banyak definisi romantis atau romantisme, namun Robert Billingham, professor Psikology dari Indiana University, AS, mengartikan romantisme itu bukan sekedar belaian lembut, kata-kata manis, kerlingan mata, dan sekotak cokelat atau segudang pujian.
Menurutnya, romantis bagi wanita adalah refleksi kepercayaan terhadap pasangannya. “Seorang wanita akan menyadari, keintiman seksual melibatkan kerelaan untuk ‘menyerahkan diri’. Itu dilakukan karena dia percaya pada pasangannya.”
Sementara bagi lelaki, bersikap romantis lebih mengarah pada rasa kasih, sayang, provider dan protektor. “Ketika bersikap romantis, lelaki sebenarnya ingin mengatakan aku sayang kamu dan tak bermaksud jahat, maka percayalah padaku,” ujar Billingham.
Tapi sayang, sedikit sekali lelaki yang melibatkan emosi dan kepercayaan dalam romantisme. Hal itu menyebabkan rasa kasih, sayang dan proteksi yang ingin disampaikan, kadang tak sampai tujuan. Menurut Billingham, lelaki lebih mengutamakan gairah dan seks dalam romantisme.
Mengapa begitu? Seorang neurolog, Dr. James Olds menjelaskan, hal itu disebabkan oleh perbedaan struktur biologis dan seks antara lelaki dan wanita. “Itulah kenapa lelaki dan wanita memandang romantisme dari kacamata yang berbeda,” ujar Olds, dari George Mason University, Virginia, AS.
Jelasnya, "lelaki memiliki persediaan sperma yang mungkin tak terbatas dan secara biologis, mereka telah terprogram untuk ‘menyebarkan benih-benih itu’. Dengan begitu, mereka hanya akan menganggap romantis bila seseorang mau menjadi tempat penyebaran benihnya.”
Berkorban Demi Cinta?
Atas nama cinta, banyak orang yang “bela-belain” berkorban apa saja. Tujuannya satu, agar pasangan bahagia. Tapi, haruskah sampai begitu? wanita terkadang mengklaim dirinya sebagai pihak yang paling banyak berkorban untuk lelaki. Sementara, banyak pula arjuna yang merasa telah “berkorban” dan telaten merawat cintanya.
Terlepas dari pihak mana yang paling banyak berkorban, psikoterapis Dr. Laura Schlessinger, di Los Angeles, AS, menilai “berkorban” adalah hal terbodoh yang dilakukan orang. Tentu, Schlessinger tak bermaksud mengajak kita untuk menjadi orang egois, dan tak pedulian. Buktinya, dia menyarankan kita untuk tetap bersabar dan menjunjung tinggi toleransi.
Seimbang
Konon, wanita memiliki kadar toleransi dan kesabaran yang lebih tinggi dibanding lelaki. Mungkin itulah sebabnya, wanita menjadi pihak yang lebih banyak berkorban atau mengalah. Nyatanya, “Banyak wanita yang merasa harus berkorban. Bahkan, tak sedikit wanita merasa bahagia atas pengorbanannya. Padahal, kondisi itu, jauh dari sebuah hubungan sehat.”
Padahal, kebahagiaan sejati itu hanya bisa diperoleh jika ada keseimbangan. “Jadi, bukan hanya wanita saja atau lelaki saja yang harus berkorban. Tapi harus dua-duanya."
Dalam porsi tertentu, berkorban atau mengalah akan sangat membantu sebuah hubungan. Tapi bila dibiarkan terus-terusan, kondisi itu bisa terbalik menjadi bom waktu, yang siap meledak kapan saja.
Jadi, jangan pernah takut untuk menegosiasikan setiap kondisi atau masalah yang dihadapi. Hal itu bisa menjadi pelajaran toleransi bagi pasangan, dan pelajaran otorisasi bagi Anda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
“Keberhasilan kehamilan tidak dapat diandalkan hanya pada pihak wanita. Faktor penyebab infertilitas dapat berasal dari suami, istri, ata...
-
CHRISTIANY EUGENIA TETTY PARUNTU (Tetty Paruntu ) BUPATI MINAHASA SELATAN (MINSEL) Widya Kandi Susanti -Bupati Kend...
-
MEMILIKI momen indah di atas tempat tidur saat sesi intim bersama pasangan adalah impian semua kaum hawa. Tak hanya sekedar imaji yang te...
-
Banyak yang bilang, tak boleh berintim-intim saat hamil. Ternyata jika dilakukan sesuai kondisi dan posisi tepat, boleh-boleh saja, kok. Bol...
-
VIVAnews - Aktris yang populer memainkan peran 'panas' pada film-film awal 1990an, Kiki Fatmala, siap beraksi kembali. Se...
-
Mewujudkan keluarga yang bahagia tidak semudah membalikkan telapak tangan. Di antara kendalanya adalah faktor keharmonisan hubungan antar...
-
Ditandai dengan percepatan pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh. Namun waspadai pertambahan berat badan yan...
0 comments:
Posting Komentar